![]() |
| Kapolres Batu Bara AKBP Doly Nelson Nainggolan bersama Wabup Syafrizal dalam rakor penanganan bencana daerah. (foto/ist) |
Rakor tersebut bertujuan membangun kesadaran bersama dalam pengurangan risiko bencana serta memperkuat sinergi lintas sektor antara pemerintah daerah, TNI, Polri, dan masyarakat dalam penanganan bencana alam.
Dalam sambutannya, Wabup Syafrizal mengungkapkan bahwa Kabupaten Batu Bara merupakan daerah rawan banjir dan angin puting beliung, terutama saat memasuki musim hujan. “Kita perlu meningkatkan kewaspadaan dini menghadapi potensi bencana. Dibutuhkan kerja sama semua pihak dan seluruh lapisan masyarakat dalam upaya mitigasi,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara instansi pemerintah daerah, TNI, Polri, pihak swasta, dan masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan sebagai tanggung jawab bersama.
Sementara itu, Kapolres Batu Bara AKBP Doly Nelson menambahkan, dalam beberapa waktu terakhir sejumlah wilayah di Batu Bara mengalami banjir akibat tingginya curah hujan. “Rakor ini menjadi langkah awal untuk memperkuat kesiapsiagaan dan menentukan strategi penanganan bencana yang lebih efektif ke depan,” katanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batu Bara juga telah membentuk dan melatih 40 desa tangguh bencana sebagai bagian dari upaya mitigasi di wilayah rawan bencana.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Ketua DPRD Batu Bara Tengku Rodial, Wakapolres Batu Bara, Plt. Kadinsos PPPA Batu Bara, serta Plt. Kepala BPBD Batu Bara.[subari]
