 |
| Tersangka RI mendekam di jeruji besi Mapolres Asahan. (foto/ist) |
Untuk mengelabui aksinya, RI menggantung jenazah dengan tali rapiah yang diikatkan ke jendela kamar rumah kost Ayu di Desa Ake Loba, Dusun VI Kecamatan Aek Kuasan, Asahan.
Namun aksi bejat RI terungkap penyidik Reskrim Polres Asahan, yang melibat beberapa kejanggalan, diantaranya ada luka memar di dengkul dan paha korban. Apalagi, dari hasil visum tidak ditemukan adanya tanda-tanda jika korban tewas gantung diri.
Atas perbuatannya RI, diringkus di rumahnya di Kampung Lalang Dusun III Desa Aek Loba, Asahan. Hingga kini, tersangka RI masih dalam pemeriksaan kepolisian.
Kapolres Asahan AKBP Afdhal Junaidi melalui Kasat Reskrim AKP Aman Putra mengatakan, dari hasil pemeriksaan tersangka RI mengakui perbuatannya dan semua dilakukannya karena rasa cemburu dan ditolak untuk berhubungan intim oleh mantan istrinya.
Kasus berawal Kamis (22/2/2024) pukul 17.00 WIB, tersangka RI datang bersama anaknya yang masih berusia 5 tahun ke rumah kost korban Ayu. Sekira pukul 20.00 WIB, tersangka RI bersama anaknya pamitan pulang ke Kampung Lalang, Desa Aek Loba.
Jumat (23/2/2024) pukul 01.30 WIB, tersangka RI kembali mengunjungi rumah kost Ayu. Dia lalu bertemu dan berbincang. RI mengajak Ayu untuk berhubungan intim, namun ditolak karena keduanya tidak lagi suami istri dan sudah setahun bercerai.
Tersangka RI tak terima, lalu marah dan mencekik korban hingga tewas. Setelah korban tak berdaya, RI menyusun rencana dengan mengantung korban seolah-olah gantung diri dengan meninggalkan catatan tulisan tangan.
Selanjutnya RI berangkat meninggal rumah korban layaknya tak berdosa. Jumat sekira pukul 07.00 WIB, tersangka RI berpura-pura menyambangi korban ke rumah kost. Seakan terkejut melihat istrinya gantung diri, RI menjerit dan menangis sehingga mengundang perhatian warga desa. Lalu RI menurunkan jenazah mantan istrinya sembari menangis membuat warga desa berduka.
Bak kata pepatang, sepandai-pandainya tupai melompat, drama yang dilakoni RI akhirnya terungkap jua. “Dari fakta-fakta di lapangan serta visum jenazah, korban tidak gantung diri. Korban sudah meninggal lebih dulu, lalu digantung untuk mengelabui,” kata AKP Aman Putra. (zein)
