Pesangon Belum Dibayarkan Vendor, Massa Kokalum Kembali Demo PT Inalum

Memasuki hari kedua, massa mantan Karyawan Koperasi Karyawan Inalum (Kokalum) dan PT KTB didampingi Teropong Angling Darma

Editor: Admin
Mantan karyawan Kokalum dan PT KTB demo PT Inalum di Kuala Tanjung, Batu Bara. (foto/ist)
BATU BARA – Memasuki hari kedua, massa mantan Karyawan Koperasi Karyawan Inalum (Kokalum) dan PT KTB didampingi Teropong Angling Darma, demo berorasi di depan kantor PT Inalum (Persero) di Jalan Acces Road, Kuala Tanjung Batu Bara, Kamis (21/3/2024).

Dalam orasinya, massa mantan Kokalum mendekam Dirut, Direktur Keuangan PT Inalum untuk transparan serta memberikan penjelasan terkait hak pesagon 30 mantan karyawan Kokalum dan KTB yang hingga kini belum dibayarkan.

“Kita meminta pimpinan PT Inalum, Dirut,Direkeu untuk turun menemui massa dan menjelaskan mengapa pesangon belum juga dibayarkan,” kata Angling Darma.

Hal senada juga disampaikan Afni, mantan karyawan PT KTB. Dengan suara lantang, perempuan ini meminta PT Inalum untuk transparan karena menyangkut hak pekerja. “Jika memang sudah dibayarkan ke vendor, jelaskan ke kami secara terang benderang dan lihatkan buktinya,” teriak Afni dengan pengeras suara.

"Kalau memang benar sudah dibayarkan, kepada siapa?, kami tidak ada menerima!, bapak-bapak petinggi inalum kenapa tidak melaporkan para vendor yang bermasalah, ada apa?" tanya Afni yang sudah 14 tahun bekerja di PT KTB.

"Pak Polisi, Tangkap vendor bermasalah, pesangon saya selama bekerja tidak pernah dibayarkan, katanya sudah dibayarkan, pada siapa dibayarkan?” pinta Afni.

Sementara itu, Kartika yang sudah 14 tahun bekerja di Kokalum membawa 2 anaknya dalam aksi kedua. Kartika meminta kepedulian petinggi Inalum untuk membayarkan uang pesangon yang menjadi hak-hak anak-anaknya untuk melanjutkan pendidikan

"Dimana hati nurani kalian para petingi Inalum?, pesangon saya sampai hari ini belum dibayar, kenapa kalian diam?, kenapa kalian bungkam, jawab dan turun kalian dari gedung ber AC itu. Agar kalian tau, karena pesangon saya tidak dibayar, jangankan untuk menyekolahkan anak, untuk makan saja pun kami sudah sulit. Uang pesangon itu sangat saya harapkan untuk kebutuhan sehari-hari dan menyekolahkan anak saya," ujar Kartika.

Begitu juga dengan Tugimin yang sudah bekerja selama 23 tahun di kokalum. Tugimin mengaku pesangonnya selama bekerja tidak pernah didapatkan.

Humas PT Inalum, Jufri yang menemui pendemo mengatakan, jika managamen sudah sepenuhnya membayarkan uang pesangon karyawan kepada pihak vendor/kontraktor.

Karena persoalan ini melibatkan vendor dan mantan karyawan, PT Inalum tidak dapat melakukan intervensi ke pihak ketiga (vendor). (zein)

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com