Jatah Solar SPBU Horas Hutagalung Dihentikan, Pertamina Sibolga Diminta Tak Tebang Pilih

Sales Branch Manager (SBM) PT Pertamina Patra Niaga Sibolga diminta jangan tebang pilih dalam melakukan tugas penghentian sementara jatah BBM Solar

Editor: Admin
SPBU Horas Hutagalung di Jalan Padangsidimpuan, Kelurahan Sibuluan Nalambok, Kecamatan Sarudik, Tapanuli Tengah, Sumatra Utara disegel dengan tulisan SPBU Ini Dalam Pembinaan. (foto:mm/ist)
TAPANULI TENGAH - Sales Branch Manager (SBM) PT Pertamina Patra Niaga Sibolga diminta jangan tebang pilih dalam melakukan tugas penghentian sementara jatah bahan bakar minyak (BBM) untuk SPBU yang ada di wilayah Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara (Sumut). 

Hal ini buntut dari penghentian sementara jatah BBM Solar bersubsidi di SPBU milik Horas Hutagalung di Jalan Sibolga-Padangsidimpuan, Kelurahan Sibuluan Nalambok, Kecamatan Sarudik, Tapteng Sumatera Utara (Sumut) selama 14 hari karena antrean panjang kendaraan di lokasi itu. 

Sekretaris DPC PDIP Tapteng, Ronal Pakpahan, sangat menyesalkan tindakan sepihak yang dilakukan Sales Branch Manager (SBM) PT Pertamina Patra Niaga Sibolga terhadap SPBU Horas Hutagalung tersebut.

Pasalnya, pihak SBM PT Pertamina Patra Niaga Sibolga saat ini telah menyegel dengan memasang spanduk di SPBU Horas Hutagalung bertuliskan, “SPBU Ini Dalam Pembinaan”.

“SPBU Horas Hutagalung itu adalah usaha milik Ketua DPC PDIP Tapteng. Mengganggu usaha ketua, berarti mengganggu kita. Masa hanya gara-gara antrean panjang kendaraan, jatah BBM solar ke SPBU tersebut langsung disetop,” kata Ronal kepada wartawan di Sibolga, Selasa (28/5/2024).

Menurutnya, semua SPBU yang ada di Sibolga dan Tapteng juga memiliki kasus yang sama, yaitu diwarnai antrean panjang kendaraan yang hendak mengisi BBM solar bersubsidi. 

Fenomena seperti itu, kata dia, bahkan sudah terjadi sejak lama atau sejak pihak PT Pertamina mewajibkan penggunaan barcode bagi kendaraan yang ingin mengisi BBM bersubsidi ke SPBU.

“Lantas, kenapa hanya SPBU Horas Hutagalung saja yang disetop jatah BBM solar-nya? Tidak fair donk. SBM PT Pertamina Patra Niaga Sibolga jangan tebang pilih, harus melakukan tindakan yang sama ke seluruh SPBU di Sibolga dan Tapteng,” tegas Ronal. 

Ronal mengakui, berdasarkan hasil komunikasinya dengan Horas Hutagalung selaku pemilik SPBU, diduga kuat penyegelan itu terjadi setelah adanya pemberitaan di salah satu media online terkait SPBU tersebut pada 14 Mei 2024 yang lalu.

Bahkan sebelumnya pada 11 Mei 2024, ada juga pemberitaan di salah satu media online berjudul : "Mobil Pickup Ditutup Tenda Isi BBM Berulang-ulang di SPBU Muara Nibung". 

“Tetapi kita melihat sampai sekarang SPBU Muara Nibung tersebut masih beroperasi, tidak dilakukan penyegelan. Makanya kita minta kepada SBM PT Pertamina Patra Niaga Sibolga jangan tebang pilih,” tegasnya mengulangi.

Dia mengatakan, jika SBM PT Pertamina Patra Niaga Sibolga yang meminta, pihaknya sangat siap untuk buka-bukaan, biar semua menjadi terang benderang dan tidak terjadi tebang pilih. “Jangan karena si pemilik SPBU itu ketua partai politik, makanya sengaja dicari-cari kesalahan. Ayo, kita buka-bukaan,” tukas Ronal.

Dia menjelaskan, SPBU Horas Hutagalung cuma punya jatah solar sebanyak 8 ton per hari, atau paling sedikit dibanding SPBU lain di Sibolga dan Tapteng dengan rata-rata kuota 16 ton per hari. 

“Perlu kita pertanyakan, kok hanya SPBU Horas Hutagalung dengan kuota terkecil yang dihukum, bagaimana dengan SPBU lain? Kasusnya sama, tetapi tetap beroperasi dengan bebas,” terangnua. 

Jika SBM PT Pertamina Patra Niaga Sibolga, tegas dia, tidak berani memberi hukuman yang sama kepada SPBU lain di Sibolga dan Tapteng, maka segeralah mencabut spanduk dan memberikan jatah solar bersubsidi ke SPBU Horas Hutagalung.

“Sedikit saya buka informasi, bahwa ada salah satu SPBU di Tapteng yang masih meladeni mobil damtruk lokal pada pukul 03.00-04.00 WIB dini hari. Apakah itu tidak menjadi sesuatu yang aneh dan patut dicurigai? Padahal aktivitas mobil truk tersebut biasanya antara pukul 09.00-17.00 WIB,” ungkapnya.

Ronal mengaku siap mengungkap nama SPBU yang dicurigai tersebut apabila pihak SBM PT Pertamina Patra Niaga Sibolga memintanya untuk buka-bukaan.

Terkait masalah ini, Sales Branch Manager (SBM) PT Pertamina Patra Niaga Sibolga, Adian belum berhasil dikonfirmasi. Petugas sekuriti, Rifal Simatupang mengatakan, pimpinannya tersebut sedang melaksanakan tugas ke Medan.

“Bapak itu tidak ada di kantor, beliau sedang tugas di Kota Medan,” kata Rifal kepada wartawan di kantor SBM PT Pertamina Patra Niaga Sibolga, di Jalan Sibolga-Padangsidimpuan, Kelurahan Sarudik, Kecamatan Sarudik, Tapteng, Sumatra Utara, Selasa siang. [jhonny simatupang] 

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com