![]() |
Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin Siregar mengenakan tanjak melayu. (foto/ist) |
Turut hadir Wakil Bupati Asahan, Rianto, SH., MAP, yang mengenakan pakaian adat Jawa. Seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), guru, dan pelajar dari berbagai etnis juga mengikuti upacara dengan mengenakan pakaian adat masing-masing, menjadikan peringatan Hardiknas berlangsung meriah dan penuh warna.
“Pakaian adat yang dikenakan para guru bukan hanya menunjukkan kekayaan budaya bangsa, tetapi juga mencerminkan semangat dan dedikasi dalam dunia pendidikan,” ujar Bupati Taufik dalam Berbagainya.
Ia mengajak seluruh pihak menjadikan peringatan Hardiknas sebagai momentum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan dalam membangun bangsa. Bupati juga menyampaikan penghargaan kepada para guru yang disebutnya sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.
“Kita harap Hardiknas menjadi bagian dari langkah untuk mewujudkan visi Asahan Sejahtera, Religius, Maju, dan Berkelanjutan,” tambahnya.
Kepada para pelajar, Bupati berpesan agar terus semangat menuntut ilmu hingga ke jenjang perguruan tinggi, meningkatkan literasi, serta menjauhi aktivitas negatif seperti geng motor.
“Tanamkan semangat belajar demi masa depan yang lebih baik. Jadilah pribadi mandiri yang bermanfaat bagi orang lain, nusa, dan bangsa,” tegasnya.
Usai upacara, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan memberikan plakat kepada Bupati dan Wakil Bupati sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi mereka di bidang pendidikan. Ketua TP PKK Kabupaten Asahan dan Staf Ahli TP PKK juga menerima buket bunga sebagai bentuk penghargaan.
Bupati dan Wakil Bupati kemudian menyerahkan suvenir dan buku rekening Program Indonesia Pintar (PIP) kepada 75 siswa. Selain itu, piagam penghargaan diserahkan kepada pelajar putri peraih juara pertama lomba lari 5K pada ajang Sumut Run Festival 2025. [ismanto panjaitan]