Tak Hanya Grammar, Ini Cara AEC Cetak Siswa Percaya Diri Bicara Inggris

Di era globalisasi dan kemajuan teknologi, kemampuan berbahasa Inggris menjadi salah satu keterampilan penting yang sangat dibutuhkan, khususnya di du

Editor: Admin
Pendiri Accelerated English Centre (AEC), Wiseful Berutu. (foto:ss/ist)
MEDAN – Di era globalisasi dan kemajuan teknologi, kemampuan berbahasa Inggris menjadi salah satu keterampilan penting yang sangat dibutuhkan, khususnya di dunia kerja. Melihat kebutuhan tersebut, Irwan Wiseful Berutu, pendiri Accelerated English Centre (AEC), menghadirkan lembaga kursus bahasa Inggris dengan metode belajar yang inovatif dan menyenangkan.

Perjalanan Irwan dalam mendirikan AEC tidaklah mudah. Ia memulai karier sebagai pengajar bahasa Inggris pada tahun 2002, setelah menamatkan pendidikan SMA. "Saya mulai dengan mengajar di rumah-rumah, menawarkan diri sebagai guru bahasa Inggris," kenang Irwan.

Dengan tekad kuat, ia berusaha keras menarik perhatian calon siswa. "Saya bahkan pernah menghentikan anak-anak sekolah dan menawarkan pelajaran bahasa Inggris. Awalnya mereka ragu, tapi akhirnya banyak yang mau belajar," ujarnya.

Pada tahun 2003, saat melanjutkan kuliah di jurusan Bahasa Inggris, Irwan semakin serius mengembangkan usahanya. Karena banyak siswa yang meminta sertifikat, ia mengajukan izin resmi ke Dinas Pendidikan untuk mendirikan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) dengan nama Accelerated English Centre. Sejak saat itu, AEC resmi berdiri dan semakin dikenal masyarakat.

Tantangan di Masa Pandemi

Kesuksesan AEC sempat terguncang ketika pandemi COVID-19 melanda. Dari 11 cabang yang dimiliki di Sumatera Utara, Irwan harus menutup sebagian besar, menyisakan hanya tiga cabang yang tetap beroperasi. "Itu adalah masa-masa sulit, tetapi saya menyadari lembaga pendidikan tetap dibutuhkan," ungkapnya.

Alih-alih menyerah, Irwan fokus meningkatkan kualitas AEC. Upaya ini membuahkan hasil: kepercayaan masyarakat kembali meningkat, dan kini AEC telah berkembang dengan sembilan cabang di berbagai daerah, termasuk Medan, Kabanjahe, dan Pematangsiantar.

Metode Belajar Interaktif

Keunggulan AEC terletak pada metode pembelajarannya yang interaktif. Selain kelas reguler, Irwan memperkenalkan konsep English Zone, Games and Quiz, hingga outing class, di mana siswa berkesempatan berinteraksi langsung dengan wisatawan mancanegara.

"Kami ingin siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktik langsung dalam situasi nyata," jelasnya. AEC juga rutin mengadakan program unik seperti Rujak Party, yang menggabungkan kompetisi dan kegiatan berbahasa Inggris secara kreatif.

Untuk menjaga mutu, Irwan menerapkan seleksi ketat bagi para tentor. "Kami melakukan wawancara, micro-teaching, dan observasi langsung agar kualitas pengajaran tetap terjaga di setiap cabang," tegasnya.

Dari Pengajar Hingga Motivator Nasional

Selain sebagai pendiri AEC, Irwan dikenal sebagai motivator dan penulis nasional. Kisah hidupnya yang penuh perjuangan, dari seorang guru les privat hingga sukses membangun lembaga pendidikan, telah menginspirasi banyak orang.

"Saya sering diundang untuk berbagi pengalaman dan motivasi. Buku saya, Action Power, bahkan pernah menjadi bestseller," ungkapnya bangga.

Dengan semangat yang tak pernah padam, Irwan berkomitmen terus mengembangkan AEC agar semakin bermanfaat bagi masyarakat. "Saya ingin AEC menjadi tempat di mana setiap orang bisa belajar bahasa Inggris dengan cara yang menyenangkan dan efektif," tutupnya. [harry handoyo]

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com