Forum KAE Batu Bara Klarifikasi Isu Miring: PSBD VII Murni untuk Pelestarian Budaya

Forum Komunikasi Antar Etnis (FKAE) Kabupaten Batu Bara menegaskan bahwa Pekan Seni Budaya Daerah (PSBD) VII merupakan ajang pelestarian budaya

Editor: Admin
Forum Komunikasi Antar Etnis (FKAE) Kabupaten Batu Bara, berpoto bersama. (foto/ist)
BATU BARA — Forum Komunikasi Antar Etnis (FKAE) Kabupaten Batu Bara menegaskan bahwa Pekan Seni Budaya Daerah (PSBD) VII merupakan ajang pelestarian budaya dan perekat kebersamaan antar-etnis, bukan arena perjudian sebagaimana isu miring yang beredar.

Sekretaris PSBD VII, Muhammad Rafiq, menyayangkan adanya tudingan tidak berdasar yang disebarkan oleh oknum tak bertanggung jawab. Ia meminta pihak-pihak yang menyebarkan isu negatif untuk berhenti mendiskreditkan kegiatan tersebut.

“Even ini adalah wujud kebersamaan, persatuan, dan kesatuan antar-etnis di Batu Bara. Kami mengimbau siapa pun yang ingin meluruskan sesuatu agar datang langsung ke panitia, jangan menyebar isu di luar,” tegas Rafiq, Selasa (4/11/2025).

Pernyataan itu disampaikan dalam konferensi pers yang dihadiri sejumlah tetua etnis, antara lain Uswandi Piliang (Etnis Minangkabau), Raju Piter Napitupulu (Etnis Toba), Agung Gunawan (Etnis Tionghoa), Syafrizal (Etnis Banjar), Parlindungan Lubis (Etnis Mandailing), Suharto (Etnis Jawa), Rizal Amin (Etnis Melayu), dan perwakilan Etnis Sunda Mawi.

Menurut FKAE, penyelenggaraan PSBD VII menggandeng event organizer yang bekerja sama dengan penggiat UMKM serta wahana permainan rakyat. Bentuk kerja sama ini dilakukan untuk mendukung kebutuhan teknis acara, seperti peralatan dan listrik, tanpa ada unsur perjudian.

“Kegiatan ini juga dipantau aparat keamanan. Permainan ketangkasan yang ada bukan perjudian. Jika ada yang menilai berbeda, silakan datang langsung kepada kami. Jangan menimbulkan gesekan di tengah kerukunan masyarakat Batu Bara,” tegas Rafiq. [subari]

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com