![]() |
| Puluhan warga Lorong Marhed, Lingkungan 8, Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, menggelar aksi damai di Kantor Camat Medan Marelan. (foto/ist) |
Aksi yang didominasi para emak-emak tersebut dilakukan untuk memprotes dugaan intimidasi yang disebut dilakukan Lurah Paya Pasir, Sherly S.Pd., MAP, terhadap warga. Warga menilai lurah kerap mengancam bahwa mereka tidak akan mendapatkan bantuan.
Dalam aksi itu, warga menyampaikan beberapa tuntutan, di antaranya mengutuk dugaan intimidasi yang dilakukan lurah serta meminta Wali Kota Medan, Rico Waas, dan Camat Medan Marelan untuk mengganti lurah. Warga juga menilai lurah jarang berada di kantor dan kurang peduli terhadap masyarakat.
Sahdan, salah seorang warga, menceritakan bahwa beberapa waktu lalu Wali Kota Medan mengunjungi kawasan Siombak di Lingkungan 7. Saat Wali Kota hendak pulang, warga Lingkungan 8 menemui dan menyampaikan aspirasi, termasuk soal kondisi mereka yang terdampak banjir.
“Mungkin Bu Lurah kesal karena warga menjumpai Pak Wali Kota saat itu. Sejak kejadian itu, Bu Lurah seperti tidak peduli lagi soal bantuan. Padahal Pak Wali Kota sangat responsif terhadap keluhan warga,” ujar Sahdan.
Tidak terima dengan sikap lurah, warga kemudian menggelar aksi di Kantor Camat Medan Marelan. Dalam kesempatan itu, mereka diterima langsung oleh Camat Medan Marelan, Zulkifli S. Pulungan S.STP., M.AP., untuk berdialog.
Menanggapi keluhan warga, Camat Zulkifli mengatakan akan segera menindaklanjuti laporan tersebut. “Saya akan menegur Lurah Paya Pasir. Terkait lurah yang dinilai kurang aktif, akan saya bina. Jika tidak ada perubahan, akan saya laporkan kepada atasan,” tegasnya.[Awal Yatim]
