Petugas Kepolisian Polsek Limapuluh memeriksa jenazah korban. (foto:ss/ist) |
Suasana histeris, tatkala jenazah pelajar Sekolah Dasar (SD) tersebut ditemukan orang tuanya, Jumat (8/12/2023) pukul 19.00 WIB, kemarin.
Kedua bocah malang yang saling bertetangga ditemukan kaku masing-masing Fahmi Arsal Damanik (10) dan Agha Finanda (10), keduanya warga dusun 3 Desa Lubuk Besar, Kecamatan Datuk Limapuluh.
Informasi dihimpun, sebelumnya sekira pukul 15.00 WIB, Fahmi Arsal Damanik dan Agha Finanda bersama-sama menggembala lembu di areal perkebunan PTPN IV. Sekira pukul 18.00 WIB, orang tua Fahmi, Supiandi Damanik melihat ternak sudah kembali ke kandang.
Supiandi lalu heran, ternak sudah masuk kandang mengapa putranya Fahmi belum kelihatan. Karena dicari-cari tak ketemu, Supiandi lalu mencari putranya ke areal perkebunan. Saat melintasi parit kebun, Supiandi kaget melihat teman anaknya Agha sudah mengapung di dalam parit yang penuh air.
Supandi lalu melompat sembari berteriak meminta pertolongan warga. Skasi Junaidi dan Sunaryo lalu menyusul Supiandi dan mengevakuasi Agha ke tepian Selanjutnya Junaidi dan Sunaryo mengevakuasi jenazah Agha. Sedangka Supianti mencari anaknya di dalam parit. Dugaan Supiandi benar, ternyata putranya Fahmi juga dalam kondisi tewas lalu dievakuasi ke rumah duka.
Suasana duka menyelimuti seluruh warga desa. Aparat kepolisian Polsek Limapuluh, Polres Batu Bara lalu turun ke lokasi. Berdasarkan pemeriksaan dr. Heliana Puskesmas Simpang Dolok, di tubuh korban tidak ditemukan adanya luka kekerasan. “Hasil pemeriksaan tidak ada unsur kekerasan dan kedua orang tua korban sudah mengikhlaskan,” kata Kapolsek Limapuluh, AKP TL Simamora, Minggu (10/12/2023). (zein)