Hizbullah Kecam Pembunuhan Pemimpin Hamas Saleh al-Arouri

Kelompok Hizbullah di Lebanon mengecam pembunuhan wakil ketua Hamas Salah Arouri bersama rekan-rekannya di Beirut pada Selasa dalam serangkaian perist

Editor: Admin
Ketua Delegasi Hamas Saleh al-Arouri dan pemimpin Fatah Azzam Ahmad menandatangani kesepakatan rekonsiliasi di Kairo, Mesir (12/10/2017). (DOK.ANTARA/REUTERS/Amr Abdallah Dalsh/aa).
ISTAMBUL - Kelompok Hizbullah di Lebanon mengecam pembunuhan wakil ketua Hamas Saleh al-Arouri bersama rekan-rekannya di Beirut pada Selasa dalam serangkaian peristiwa yang berlangsung cepat dan sangat memprihatinkan.

Pembunuhan itu merupakan “serangan serius terhadap Lebanon, rakyat, keamanan, kedaulatan serta perlawanan mereka,” kata Hizbullah.

Pembunuhan Arouri ''memberikan pesan politik dan keamanan yang sangat simbolis sekaligus melukiskan perkembangan membahayakan dalam perang antara musuh (Israel) dan poros perlawanan,'' tulisnya.

“Perlawanan kami gigih dan setia kepada prinsip-prinsip yang dijalankan. Para pejuang dalam kondisi sangat siap”, kata Hizbullah.

Milisi Lebanon ini menandaskan bahwa "kejahatan pembunuhan Arouri bersama rekan-rekannya tidak akan pernah lolos dari pembalasan."

Kelompok perlawanan Palestina Hamas membenarkan pembunuhan di ibu kota Lebanon, Beirut.

Menurut Hamas, dua komandan sayap bersenjata, Brigade Al-Qassam, ikut tewas.

Kantor Berita Nasional Lebanon sebelumnya melaporkan Arouri tewas dalam serangan drone Israel di kantor Hamas di Mecherfeh, Beirut selatan. Sedikitnya enam orang tewas dalam serangan tersebut.

Sosok Saleh al-Arouri

Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada Selasa (2/1) memastikan bahwa wakil ketua mereka, Saleh al-Arouri, telah dibunuh oleh Israeli dalam sebuah serangan ke Beirut yang menjadi ibu kota Lebanon.

Kantor berita Turki, Anadolu, meringkaskan riwayat pemimpin Hamas  Saleh al-Arouri: 

  • Saleh al-Arouri Lahir di kota Arura dekat kota Ramallah di Tepi Barat pada 1966, 
  • Saleh Mohammed Suleiman Arouri menyelesaikan bangku sekolah dasar dan menengah di kota itu sampai 1984.
  • Pada 1992, Saleh al-Arouri menyelesaikan kuliah di Universitas Hebron di bagian selatan Tepi Barat dan lulus sebagai sarjana Syariat Islam.
  • Saleh al-Arouri sudah bergabung dengan Ikhwanul Musilimin sejak menjadi mahasiswa Universitas Hebron pada 1985.
  • Setelah gerakan Hamas dibentuk pada akhir 1987 oleh para pemimpin Ikhwanul Muslimin, Saleh al-Arouri bergabung dengan gerakan ini.
  • Tentara Israel memenjarakan Arouri dari 1990 sampai 1992 karena keterlibatan dalam Hamas, tanpa proses peradilan.
  • Arouri dianggap sebagai salah satu pendiri Brigade Al-Qassam yang merupakan sayap militer Hamas.
  • Antara 1991 dan 1992, dia mendirikan sel militer Hamas di Tepi Barat.
  • Pada 1992, tentara Israel kembali menangkap dia untuk kemudian dijatuhi hukuman penjara 15 tahun karena mendirikan sel Brigade Al-Qassam di Tepi Barat.
  • Saleh al-Arouri dibebaskan pada 2007, tapi kemudian ditangkap lagi dan dijebloskan ke penjara sampai 2010. Mahkamah Agung Israel kemudian memvonis dia bebas tapi diasingkan dari Palestina.
  • Saleh al-Arouri dideportasi ke Suriah dan tinggal di sana selama tiga tahun sebelum berkelana ke sejumlah negara sampai terakhir di Lebanon hingga dibunuh Israel pada 2 Januari 2024.
  • Saleh al-Arouri salah seorang juru runding Hamas saat pertukaran tawanan Palestina-Israel pada 2011 ketika serdadu Israel bernama Gilad Shalit dibebaskan yang dipertukarkan dengan 1.027 warga Palestina yang dipenjarakan Israel.
  • Pada 31 Juli 2021, Saleh al-Arouri terpilih kembali sebagai wakil ketua biro politik Hamas untuk kedua kalinya. Dia juga ditunjuk sebagai pemimpin Hamas di Tepi Barat.
  • Pada 25 Oktober 2023, surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth, menyebutkan bahwa enam pemimpin Hamas, termasuk Arouri, berada dalam bidikan Israel.
  • Sementara itu, The Times of Israel mengungkapkan Saleh al-Arouri sudah bertahun-tahun diincar oleh Israel.
  • Saleh al-Arouri tewas setelah Israel menyerangnya di sebuah sudut kota Beirut di Dahiyeh.
  • Menurut kantor berita Lebanon, National News Agency, serangan itu dilakukan dengan menggunakan drone.

Pemerintah Israel menolak mengomentari peristiwa pembunuhan ini, namun sejumlah pejabat Amerika Serikat yang meminta namanya tidak disebutkan, berkata kepada New York Times dan Washington Post bahwa Israel bertanggung jawab atas pembunuhan pemimpin Hamas ini.(ss/ant)

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com