 |
| Guru honorer bersama pengurus KORUM Batu Bara. (foto/ist) |
Disamping itu, Korum juga menjual baju kaos oblong bertuliskan “KORUM” yang nantinya hasil penjualan baju akan dipergunakan untuk memperjuangkan para guru korban kecurangan dengan harga Rp100 ribu/pcs.
Layaknya sales, Masro mengklaim baju kaos hitam yang bertuliskan “KORUM” dibuat dengan bahan yang bagus dan dingin dikenakan. Selain itu, baju ini didesain khusus untuk mengenang perjuangan para guru honorer di Batu Bara dalam mempertahankan hak-haknya.
“Ini bukti sejarah para guru dan warga Batu Bara dalam mempertahankan hak-haknya yang diatur undang-undang,” pungkas Masro
Kordinator Korum Masro Mario Sitohang dalam pernyataan sikapnya mengapresiasi Polda Sumut yang telah melakukan langkah penyelidikan dengan menatapkan tiga tersangka dalam kasus dugaan kecurangan seleksi CASN PPPK Batu Bara, masing-masing Kadisdik, Sekretaris Disdik hingga Kabid Disidk Batu Bara.
“Selain mengapresiasi, Korum minta Polda Sumut melakukan penahahan badan terhadap ketiga tersangka, karena kami kawatir jika masih bebas akan merusak barang bukti yang ada,” pungkas Masro, Kamis (8/2/2024).
Disamping itu, Masro juga mendesak Pj Batu Bara agar membatalkan pengumunan hasil seleksi CASN PPPK formasi 2023, terkhusus jawaban fungsional guru PPPK. Desakan ini sejalan dengan adanya penetapan tersangka dalam kasus ini.
“Penetapan tersangka oleh penyidik Polda Sumut bukti nyawa adanya kecurangan dalam seleksi. Untuk itu kita minta Pj Bupati Batu Bara segera membatalkan hasil pengumuman yang pernah diterbitkan,” pungkas Masro. (subari)
