Debat Kandidat Pilkada Tapsel, Dolly Pasaribu Kuasai Panggung, Gus Irawan Turun Kelas

Debat kandidat calon Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, menarik perhatian dari sejumlah kalangan seperi akademisi.

Editor: Admin
Dosen Universitas Graha Nusantara, Yul Asmara Pane. (foto/ist)
TAPANULI SELATAN - Debat kandidat calon Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, menarik perhatian dari sejumlah kalangan seperi akademisi.

Debat kandidat yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tapsel di hotel Sapadia, Gunung Tua tersebut hingga saat ini menjadi buah bibir masyarakat.

Dosen Universitas Graha Nusantara, Yul Asmara Pane menyebutkan, debat kandidat tersebut dikuasai oleh pasangan calon nomor urut 2 yaitu Dolly Pasaribu-Parulian Nasution. "Jujur saja, yang paling menguasai debat itu Dolly-Parulian, karena mereka menguasai data,"ujarnya kepada wartawan.

Selain itu kata mantan aktivis mahasiwa tersebut, program-program yang ditawarkan oleh Dolly-Parulian lebih menyentuh langsung kepada masyarakat, terutama kalangan bawah.

"Program seragam gratis, hingga susu kepada anak sekolah sangat dibutuhkan masyarakat, karena saat ini program seperti itu sebenarnya yang ditunggu-tunggu masyarakat,"tandasnya.

Yul Asmara Pane juga menilai, debat kandidat tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Gus Irawan sudah turun kelas, akibat beberapa pernyataan yang dianggap blunder seperti, menyamakan keberhasilannya dalam mengelolah salah satu bank yang ada di Sumut. "Sangat tidak wajar jika sistem pengelolahan pemerintah itu disamakan dengan mengelola perbankan,"tuturnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, harusnya Gus Irawan layak berbicara seperti itu ketika mengikuti fit and propertest di salah satu BUMN yang ada di Indonesia.

Selanjutnya, Gus Irawan terkesan menoton dalam menyalahkan pemerintahan yang sekarang, tanpa melihat 10 samapi 12 tahun yang lalu. Padahal, pada masa pemerintahan saat ini yang dipimpin oleh Dolly Pasaribu banyak program warisan yang harus diperbaiki.

"Sebenarnya, Gus Irawan berniat menyerang pemerintahan yang sekarang, tapi, pada dasarnya dia menyerang pemerintahan sebelumnya. Di sini nampak seorang Gus Irawan turun kelas dan kurang menguasai bahan untuk debat,"tandasnya.[thoriq]

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com