Dalam kunjungan tersebut, Gibran mengapresiasi berbagai inovasi riset dan hilirisasi produk herbal serta hortikultura yang dikembangkan di kawasan seluas 500 hektare itu.
Didampingi Gubernur Sumut Bobby Nasution dan Ketua TP PKK Sumut Kahiyang Ayu, Gibran menyoroti potensi besar komoditas lokal seperti kunyit, bunga telang, dan kentang, yang kini tengah diuji untuk menghasilkan bioetanol dan produk fungsional lainnya.
“Saya rasa ini sangat luar biasa. Biasanya kita bicara hilirisasi nikel, di sini ada hilirisasi kemenyan—tanaman khas dari Humbahas. Ini mendukung visi Presiden Prabowo dalam kemandirian pangan nasional,” ujar Gibran.
Ia berharap TSTH2 dapat menjadi pusat produksi bibit unggul dalam negeri sekaligus mendorong percepatan swasembada pangan. Gibran juga menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam sektor pertanian berbasis inovasi. “Saya titip anak-anak muda agar lebih tertarik ke pertanian. Apalagi sudah ada teknologi seperti di TSTH2,” tambahnya.
Ketua Dewan Energi Nasional (DEN) Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, yang turut mendampingi, menyebut TSTH2 sebagai “pabrik bibit nasional” yang dirancang untuk mengurangi ketergantungan pada impor. “Bahasa mudahnya, ini pabrik bibit. Jadi kita tidak perlu impor lagi,” tegas Luhut.
Sebelumnya, Direktur TSTH2 Sri Fatmawati menjelaskan bahwa kawasan ini memiliki fasilitas modern seperti green house, screen house, pilot plant ekstraksi herbal, laboratorium pascapanen, gene bank tanaman obat, dan fasilitas produksi biofertilizer.
TSTH2 juga tengah mengembangkan hilirisasi kemenyan dan tanaman herbal lain untuk memperkuat daya saing produk Indonesia di pasar global.
Usai meninjau sejumlah laboratorium dan kebun percobaan, Wapres Gibran dan rombongan melanjutkan perjalanan kembali ke Jakarta melalui Bandara Silangit, Tapanuli Utara. [tan]