Korban Longsor Sibolga Bertambah: Empat Jasad Ditemukan, Satu Masih Hilang

Tim gabungan yang terdiri dari Polres Sibolga, BKO Brimob Polda Sumut, BKO Baharkam Polri, Kodim 0211/TT, BPBD, Satpol PP, Dinas PU, Dinas Kesehatan,

Editor: Admin
Petugas ketika sedang melakukan pencarian korban longsor di Gg Perjuangan Sibolga. (foto:mm/ist)
SIBOLGA - Tim gabungan yang terdiri dari Polres Sibolga, BKO Brimob Polda Sumut, BKO Baharkam Polri, Kodim 0211/TT, BPBD, Satpol PP, Dinas PU, Dinas Kesehatan, dan instansi terkait masih terus berjibaku melakukan pencarian korban.

Pada hari kesembilan paska bencana, yakni Rabu (3/12/2025), tim berhasil menemukan empat korban lainnya dalam keadaan meninggal dunia. Keempat korban, yakni Yusuf (6), warga Jl. Murai, Masdani Br. Manalu (56), warga Jl. Murai, Kristina Bulolo (28), warga Gg. Perjuangan dan Faano Gulo (37), warga Gg. Perjuangan.

"Keempat korban telah dievakuasi menggunakan ambulans Dinas Kesehatan menuju RS Metta Medika dan RSUD FL Tobing Sibolga," ungkap Kapolres Sibolga, AKBP Eddy Inganta, melalui Kasi Humas Polres Sibolga, Iptu Suyatno, Kamis (4/12/2025).

Dengan ditemukannya 2 korban longsor lainnya di Jalan Murai yang menjadi lokasi terbanyak di Kota Sibolga menelan korban jiwa, aparat gabungan telah berhasil mengevakuasi 50 jasad korban bencana longsor dari kawasan itu. Tinggal 1 orang lagi yang masih hilang atas nama Rukyat Malau. "Identitas para korban telah terdata lengkap, termasuk balita, anak-anak, dan ibu rumah tangga," ucap Suyatno.

Selain melakukan pencarian dan evakuasi, Polres Sibolga juga mendirikan posko dan tenda pengungsian di berbagai titik dan mengimbau warga untuk tidak kembali ke rumah masing-masing yang berada di lereng bukit atau daerah rawan longsor.

Kemudian, melakukan pembersihan material longsor bersama instansi terkait, membangun jaringan satelit starlink untuk mengatasi gangguan komunikasi dan mengaktifkan "Hotline Tanggap Bencana" dengan nomor 0811-6520-041. Hotline ini digunakan untuk membantu warga mencari informasi mengenai keluarga maupun kebutuhan lainnya terkait bencana.

"Hingga laporan ini diterbitkan, hujan berpotensi kembali turun dan dikhawatirkan memicu longsor susulan. Aparat mengimbau warga agar tetap berada di lokasi pengungsian sampai kondisi benar-benar dinyatakan aman oleh tim gabungan.

Sejumlah Jasad Ditemukan Dalam Longsoran

Sebelumnya, salah seorang pria yang rumahnya berada tepat di depan lokasi bencana longsor Jalan Murai, mengatakan longsor yang terjadi di Jalan Murai yang menelan korban jiwa yang begitu banyak tersebut terjadi begitu cepat dan diluar akal sehat. Soalnya kata dia, longsor yang menerjang  12 rumah warga yang berdiri persis di depan rumah mereka tersebut tampak seperti melompat melewati sungai kecil yang berada di belakang rumah para korban.

"Abang liat disana di tengah-tengah itu, kan kosong. Jadi, longsor yang terjadi kemarin tersebut seperti melompat," ungkap pria berbadan gelap yang mengaku pada saat melihat peristiwa itu, dirinya merasakan sesuatu yang tidak tahu mengartikannya dan juga tidak bisa berkata apa-apa.

Dia mengungkapkan, selain menghancurkan 12 rumah dan menelan korban jiwa hingga 50 an orang, longsor itu juga menghancurkan pekuburan umum yang berada di kaki bukit yang longsor. 

Terbukti dadi proses evakuasi para korban tertimbun longsor, tim pencari menemukan menemukan nisan dan sejumlah jasad orang yang sudah meninggal dengan masih terbungkus kain kafan dari dalam tanah longsoran.

"Itu abang bisa liat yang bertumpuk warna putih itu. Itu adalah jasad orang yang sudah meninggal sebelumnya yang ditemukan dari bawah tanah longsoran itu. Jasad itu masih lengkap terbungkus kain kafan. Jadi, selain menghancurkan pekuburan, juga membawa jasad di dalamnya," tukasnya. [jhonny simatupang]

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com