![]() |
| Basarnas beserta tim mengangkat korban banjir di Sumatera. (Foto : ist) |
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merinci korban 810 orang meninggal dunia dan hilang, diantaranya sebanyak 272 orang dan 193 korban hilang orang di Aceh.
Sedangkan di Sumatera Utara (Sumut), korban meninggal 297 orang dan korban hilang 159 orang. Sedangkan di Sumatera Barat (Sumbar), korban meninggal sebanyak 236 orang dan 260 orang lainnya masih dinyatakan hilang.
Selain korban meninggal dunia dan hilang, BNPB juga merilis data korban luka-luka dalam bencana ini mencapai 2.600 orang di tiga provinsi tersebut.
Sedangkan jumlah warga terdampak banjir besar dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar tembus 3,2 juta jiwa.
Di sisi lain, BNPB terus berjibaku membuka akses jalan yang tertimbun tanah longsor di sejumlah wilayah di Sumatera.
Salah satunya akses jalan yang mengubungkan Kota Medan di Sumatra Utara menuju Aceh Tamiang di Aceh sudah mulai membuahkan hasil.
Sejumlah kendaraan roda empat mulai dapat melewati jalur tersebut dengan kecepatan terbatas. Pekerjaan tim di lapangan, tinggal menyingkirkan beberapa material yang masih menumpuk di pinggir jalan.
Dengan terbukanya akses dari Medan menuju Aceh Tamiang, Langsa, hingga Lhoksumawe ini diharapkan membawa dampak yang lebih baik bagi masyarakat dan seluruh komponen yang bertugas di lapangan selama tanggap darurat hingga pemulihan nanti.
Setelah akses mulai terbuka, maka distribusi bantuan logistik dan permakanan, pemulihan jaringan listrik dan telekomunikasi serta pembersihan material dapat lebih mudah dilakukan secara maksimal dan menyeluruh.
Selain itu, BNPB telah mengirim tim pendampingan di seluruh titik kabupaten/kota yang terdampak dan dipimpin langsung oleh Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi (Deputi 4 BNPB), Jarwansyah.
Pendampingan ini meliputi pendistribusian logistik dan peralatan secara bertahap, baik melalui jalur laut dan udara, pemutakhiran data dan informasi, sistem komando dan hal lain yang dibutuhkan selama fase penanganan darurat.
Untuk distribusi bantuan jalur laut, dukungan ini dikirimkan dari Banda Aceh menuju Langsa, sebagai pintu masuk dengan durasi kurang lebih dua hari.
Sedangkan jalur udara untuk Aceh Tamiang, Deputi 4 BNPB telah memerintahkan helikopter untuk mengirimkan dukungan dengan metode air drop di beberapa titik seperti lapangan Dekat Babo dan Perupuk, Kecamatan Bandar Pusaka.
Adapun jenis dan kuantitas barang yang dikirim dalam tahap ini meliputi makanan siap saji 100 pack, hygiene kit 100 buah, paket sembako 50 pack, selimut 100 lembar, matras 100 lembar, alat kebersihan 25 buah. (dicky irawan)
