Lintas Parpol di Tapteng Kolaborasi Kawal Pemilu Jurdil

Sejumlah pimpinan lintas partai politik (parpol) di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara (Sumut) sepakat memberikan perhatian serius

Editor: Admin
Para pimpinan lintas partai politik di Tapteng foto bersama usai bersepakat untuk mengawal pemilu damai dan jurdil. (foto:ss/jhonny simatupang)
TAPANULI TENGAH - Sejumlah pimpinan lintas partai politik (parpol) di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara (Sumut) sepakat memberikan perhatian serius mengawal pelaksanaan Pemilu 14 Februari 2024 yang damai, jujur, dan adil (Jurdil).

Para pimpinan lintas parpol di Tapteng ini juga sepakat menyatakan siap menerima hasil pemilu selama dilaksanakan dengan jujur dan adil, jauh dari tekanan dan intimidasi kepada masyarakat.

Para pimpinan lintas parpol itu, di antaranya Ketua DPC PDI Perjuangan Tapteng, Horas Sampetua Hutagalung, Ketua DPC Gerindra, Hazmi Arif Simatupang, Ketua DPD Golkar, Jonneri Sihite, Wakil Ketua DPC Demokrat, Tulus Sianturi, Sekretaris DPC Hanura, Obet Mei Situmeang, dan beberapa fungsionaris partai lainnya.

Menurut Ketua DPC Gerindra Tapteng, Hazmi Arif Simatupang, siapa pun pemenang Pemilu 2024 nanti, mereka dari lintas parpol ikhlas menerima. Asal semua fungsi penyelenggara, pengawas mau pun KPU dapat menyelenggarakan pemilu yang jujur dan adil serta jauh dari tekanan dan intimidasi kepada masyarakat. 

“Kita punya catatan kelam, bahwa 5 tahun yang lalu dilakukan pemilihan suara ulang (PSU) di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS). Tentunya, itu suatu pelanggaran berat dalam pemilu. Kita harapkan hal itu tidak terjadi lagi,” ungkap Hazmi dalam keterangan pers mereka kepada wartawan pada Selasa (6/2/2024) malam. 

Namun, sebut Hazmi, guna memastikan pemilu 2024 Tapteng jurdil, lintas parpol telah membekali saksi masing-masing lintas parpol dengan kemampuan dan integritas. Para saksi lintas parpol akan bekerja sama mengawasi pemilu di semua TPS di Tapteng 

“Untuk itu, masyarakat jangan takut mau pun ragu-ragu. Mari kita datang ke TPS memberikan hak suara kita, sesuai dengan apa yang kita inginkan. Dan juga, jangan ragu untuk mencegah adanya kecurangan yang terjadi di TPS,” imbuh Hazmi.

Ketua DPC PDI Perjuangan Tapteng, Horas Sampetua Hutagalung, juga meminta kepada masyarakat untuk sama-sama menjaga suara dan jangan buru-buru meninggalkan TPS setelah mencoblos. 

"Lebih baik kita berkorban waktu satu hari dari pada kita menjalani ketidakadilan selama 5 tahun ke depan. Artinya, setelah mencoblos, kita sama-sama menjaga suara,” tukas Horas. 

Ketua DPD Golkar Tapteng, Jonneri Sihite, juga menyampaikan hal yang sama. Dia juga mengharapkan pemilu Tapteng berlangsung bahagia, gembira, damai, dan jurdil, karena tanggal itu kebetulan hari valentine. Terlebih masyarakat sangat menaruh harapan Tapteng akan menjadi lebih baik setelah pemilu.

“Untuk itu, kita minta kepada penyelenggara, yakni KPU dan Bawaslu selaku pengawas dan aparat penegak hukum agar jangan mempertontonkan kebodohan, ketidakadilan, kezaliman, ancaman, intimidasi. Apalagi yang dilakukan oknum yang merasa berkuasa di Tapteng selama ini,” katanya.

Jonneri lantas mengungkapkan pengalamannya ketika menjadi calon legislatif (caleg) DPRD dari daerah pemilihan (Dapil) 3 Tapteng pada 2019 silam. Tapteng, kata dia, menjadi salah satu kabupaten yang buruk dalam pelaksanaan pemilu, ditandai dengan terjadinya PSU di beberapa TPS, khususnya di Dapil 3.

"Kalau saya bilang, itu dapil setan, karena mungkin di sana banyak setan. Kenapa terjadi PSU? Karena kita bisa membuktikan. Mana mungkin satu TPS hanya memilih satu orang. Ada ratusan caleg, masa satu orang saja, gak masuk akal. Begitu beragamnya masyarakat di sana,” katanya.

Berangkat dari pengalaman itu, Jonneri pun berharap agar pemilu 2024 jangan dizalimi. Atas nama lintas parpol, dia juga mengajak masyarakat untuk mengawasi bersama-sama pelaksanaan Pemilu 14 Februari 2024. 

“Ini pesta demokrasi, pesta rakyat. Ayo masyarakat, lebih baik kita menderita satu hari dari pada 5 tahun. Karena pemilu yang baik itu adalah masa depan yang lebih baik,” katanya. 

Lantas, apa yang akan dilakukan Golkar? Jonneri menerangkan, sesuai pengalamannya, saksi saat itu tidak berbobot. Saksi juga saat itu disogok dengan segala macam hal lain yang memengaruhi, hingga membuat para saksi tidak berdaya.

“Maka, kami akan siapkan saksi yang kompeten, berkarakter, dan siap menjaga suara dan menjaga agar jangan terjadi pemilu yang curang,” tukas Jonneri. 

Begitu juga disampaikan Wakil Ketua DPC Demokrat Tapteng, Tulus Sianturi. Dia juga mengharapkan partisipasi aktif semua elemen masyarakat serta meminta kepada rekan-rekannya supaya jangan meninggalkan TPS setelah pencoblosan. "Kita kawal Pemilu 2024 yang berkeadilan, jujur dan damai,” saran Tulus.

Sekretaris DPC Hanura, Obet Mei Situmeang, juga meminta kepada masyarakat untuk bersama-sama mengawasi TPS agar kejadian seperti Pemilu 5 tahun yang lalu di Tapteng tidak terulang kembali. (jhonny simatupang) 

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com