Buka puasa bersama dengan hidangan nasi beriani di Masjid Ghaudiyah Jalan KH Zainul Arifin, Medan, Sumut. (foto:ist) |
SEDIKITNYA 400 porsi hidangan nasi Beriani disuguhkan setiap Minggu untuk warga yang berbuka puasa bersama (Bukber) selama bulan suci Ramadhan di Masjid Ghaudiyah.
Tradisi berbagi nasi Beriani ini sudah 15 tahun dilakukan Yayasan The Shot India Muslim di Masjid Ghaudiyah, Jalan KH Zainul Arifin, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah.
"Setiap tahunnya di bulan Ramadhan, tepatnya di hari Minggu, Yayasan The Shot India Muslim, khususnya Masjid Ghaudiyah menyediakan 400 porsi nasi Beriani sebagai menu berbuka puasa," ujar Ketua Yayasan The South India Muslim, Muhammad Siddiq.
Dijelaskannya, tradisi membagi-bagikan nasi Beriani bertujuan untuk berbagi sekaligus mempererat tali silaturahmi sesama jamaah, terutama di bulan suci Ramadhan.
Selain nasi Beriani, berbagai hidangan khas India juga disajikan untuk para jamaah yang berbuka puasa di Masjid Ghaudiyah Jalan Zainul Arifin, Medan seperti kari kambing, minuman Chai (teh susu yang sudah diracik dengan rempah-rempah).
"Ada donatur yang memberikan baik kelompok maupun perorangan. Sementara, ratusan jamaah yang datang dari berbagai daerah seperti Belawan, Kota Binjai sampai ada yang dari Serdang Bedagai dan ada juga yang dari Jakarta," ungkapnya.
Sidik menambahkan, tujuan diadakan acara ini juga mempererat tali silaturahmi antarpara jamaah maupun dengan saudara yang datang dari berbagai daerah, terutama kepada para saudara India Muslim yang ada di Sumatera Utara (Sumut).
Salah seorang jamaah dari Kota Jakarta yang kebetulan pulang kampung, Muhammad Saleh Azis mengatakan, dirinya mengikuti acara ini setiap hari Minggu.
Sebab menurutnya, sudah menjadi tradisi yang sudah dilakukan selama bertahun-tahun. "Kami sudah dari orangtua maupun kakek mengadakan acara ini. Ya, jadi kami meneruskan tradisi yang baik ini, apalagi nasi Beriani ini dikenal sebagai makanan khas India.
Selain mengadakan buka puasa bersama, Masjid Ghaudiyah rutin memberikan kuliner berbuka khas India seperti bubur sup dan minuman Chai. Selain itu, setiap hari Jumat juga diadakan acara berbuka dengan para mualaf.[cut]
Buka puasa bersama dengan hidangan nasi beriani di Masjid Ghaudiyah Jalan KH Zainul Arifin, Medan, Sumut. (foto:ist) |
Dikatakan bersejarah, sebab, masjid ini berdiri setelah 20 tahun Masjid Jami' di Jalan Taruma.
Masjid ini berada persis di antara bangunan ruko di Jalan KH Zainul Arifin, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan atau lebih dikenal dengan sebutan Kampung Madras.
Awalanya, nama masjid ini adalah Al-Chaudiyah dan berubah karena orang Medan selalu menyebutnya Al-Ghaudiyah hingga saat ini.
Sedangkan Al-Chaudiyah yang menjadi nama masjid itu merupakan sebuah perkampungan di Negara Iran.
Kampung yang berada di Iran itu terkenal masyarakatnya muslimnya cukup bagus dan mayoritas ditempati oleh orang-orang India.
Sedangkan lahan pertapakan Masjid Al-Ghaudiyah ini awalnya milik Sultan Mahmud Al-Rasyid yang diwakafkan untuk masyarakat muslim India di Kota Medan.(*)