![]() |
Sejumlah pria bersenjata tajam menyerang pengunjung kafe Colega di Kuala Tanjung, Batu Bara. (foto/ist) |
Rekaman video amatir yang beredar luas di media sosial memperlihatkan detik-detik mencekam tersebut. Dalam tayangan, terlihat tiga pria masuk ke area kafe setelah suara sepeda motor berhenti di depan. Tanpa basa-basi, mereka berlari sambil mengayunkan arit gagang panjang ke arah pengunjung. Suasana sontak kacau: meja kursi terbalik, teriakan histeris terdengar, dan para remaja berhamburan ke bagian belakang kafe untuk mencari perlindungan.
Upaya pelaku melukai pengunjung gagal karena sebagian besar sudah melarikan diri. Namun, kemarahan mereka justru dilampiaskan dengan merusak fasilitas kafe. Salah satu pelaku bahkan sempat membawa kabur barang pengunjung yang ditinggalkan di meja. Setelah membuat onar, ketiganya segera kabur menggunakan sepeda motor.
Kejadian ini memicu keresahan luas, bukan hanya di kalangan pengunjung kafe, tetapi juga masyarakat Kecamatan Medang Deras. Warga menilai aksi tersebut bukan sekadar kriminal biasa, melainkan teror yang mengancam keselamatan dan ketertiban umum.
“Kami sangat khawatir. Ini sudah mengancam nyawa warga dan membuat pelaku usaha was-was membuka kafe di malam hari,” ungkap seorang warga yang enggan disebut namanya.
Polisi bergerak cepat menindaklanjuti kasus ini. Kabag Humas Polres Batu Bara, AKP A. Fahmi SH, membenarkan pihaknya sudah menerima laporan sekaligus mengamankan rekaman video yang beredar.
“Tim langsung turun ke lokasi untuk mengumpulkan keterangan saksi-saksi dan mencari bukti pendukung. Identitas pelaku sedang ditelusuri, dan kami pastikan mereka akan diburu hingga tertangkap,” tegasnya kepada medanmerdeka.com.
Kasus ini sekaligus menjadi ujian serius bagi aparat penegak hukum di Batu Bara, sejalan dengan instruksi Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, yang sebelumnya menegaskan komitmen pemberantasan narkoba dan aksi premanisme. Bobby menekankan, tindakan kriminal yang meresahkan masyarakat harus ditindak tegas tanpa kompromi.
Masyarakat kini menaruh harapan besar agar polisi segera menangkap pelaku, sehingga rasa aman bisa kembali dirasakan. “Kami ingin aparat benar-benar serius, jangan sampai kejadian seperti ini berulang. Kalau dibiarkan, Batu Bara bisa jadi sarang teror dan premanisme,” tutur warga lainnya.
Teror arit di Kafe Colega menambah daftar panjang kasus kriminal jalanan yang marak di Sumatera Utara belakangan ini. Publik menanti langkah nyata aparat untuk memastikan bahwa malam di Batu Bara kembali tenang, bukan lagi dihantui ketakutan.[subari]