![]() |
Suasana unjuk rasa warga ricuh setelah sekelompok preman menghalangi warga dan wartawan yang melakukan peliputan. (foto/ist) |
Demo digelar warga sebagai bentuk penolakan terhadap keberadaan gudang penyimpanan cangkang milik PT UG yang dinilai menimbulkan bau busuk dan mengganggu kenyamanan warga sekitar.
Situasi memanas ketika sekelompok pemuda yang disebut berasal dari organisasi masyarakat (Ormas) tertentu mencoba menghalangi warga yang berunjuk rasa. Aksi dorong antara massa dan kelompok pemuda itu pun tak terhindarkan di depan pintu gerbang pabrik.
Tak hanya demonstran, sejumlah wartawan juga turut menjadi sasaran kekerasan. Salah satu wartawan berinisial Dedi Lubis (Pewarta.com) mengaku didorong dan diancam oleh seorang pria yang dikenal dengan nama panggilan Aseng. “Dia marah dan menantang kami berkelahi, padahal kami hanya meliput,” ujar Dedi Lubis
Nasib serupa dialami Elin Syahputra (media24 jam), wartawan media cetak, yang dipukul menggunakan helm hingga mengalami luka di kepala dan wajah.
Ironisnya, aparat kepolisian dari Polsek Patumbak dan anggota Koramil 15/DT yang berada di lokasi justru tidak mengambil tindakan tegas saat insiden itu terjadi.
Penasihat hukum Riki Irawan, SH, MH, mengecam tindakan kekerasan terhadap wartawan dan mendesak Kapolsek Patumbak, Kompol Daulat Simamora, segera menindak pelaku. “Saya meminta Kapolsek Patumbak untuk mengamankan oknum-oknum yang terlibat. Kekerasan terhadap jurnalis dan warga di depan aparat penegak hukum adalah bentuk penghinaan terhadap hukum itu sendiri,” tegas Riki.
Riki juga menilai kepolisian seharusnya dapat bertindak tanpa menunggu laporan resmi, mengingat kejadian terjadi secara terang-terangan di depan umum.
“Premanisme berkedok ormas tidak boleh dibiarkan. Jika tidak ditindak tegas, hal ini bisa mengancam kebebasan pers dan keamanan masyarakat,” ujarnya.
Ia berharap kejadian ini menjadi perhatian serius aparat penegak hukum agar aksi kekerasan terhadap warga dan jurnalis tidak kembali terulang di kemudian hari.
Terpisah Kapolsek Patumbak Kompol Daulat Simamora saat dikonfirmasi wartawan Senin (06/10/2025) sore, hanya mengatakan teleponnya kurang jelas.
"Teleponnya kurang jelas, ini saya mesih dijalan menuju Polsek Patumbak," ucapnya menjawab konfirmasi wartawan sembari mematikan telepon genggamnnya
Sedangkan Kapendam I/BB, Letkol Asrul dikonfirmasi awak media terkait perintangan yang dialami sejumlah wartawan saat bertugas meliput aksi unjuk rasa (unras) di PT Universal Gloves, belum berkomentar.[rasid]