Perkuat Praktik Industri Hijau, UPER Gelar Green Chemistry for Industrial Excellence 2025

Universitas Pertamina (UPER) melalui Global GreenChem Innovation and Network Programme (GGINP) menggelar kegiatan Green Chemistry for Industrial Excel

Editor: Admin
 Perkuat Praktik Industri Hijau, UPER Gelar Green Chemistry for Industrial Excellence 2025. (foto/ist)
JAKARTA – Universitas Pertamina (UPER) melalui Global GreenChem Innovation and Network Programme (GGINP) menggelar kegiatan Green Chemistry for Industrial Excellence (GCIE) 2025 sebagai langkah konkret memperkuat praktik industri hijau dan inovasi berkelanjutan di Indonesia, kemarin.

Kegiatan ini menjadi ruang kolaborasi antara pelaku industri, pemerintah, akademisi, dan pegiat lingkungan untuk mempercepat penerapan green chemistry, efisiensi sumber daya, serta pengembangan teknologi rendah karbon. 

Melalui inisiatif ini, UPER menegaskan perannya sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya berfokus pada pengajaran, tetapi juga turut berkontribusi terhadap solusi nyata bagi transformasi industri menuju ekonomi hijau nasional.

Komitmen terhadap transformasi tersebut disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kementerian Perindustrian, Dr. Sri Bimo Pratomo, S.T., M.Eng.

“Transformasi industri berkelanjutan kini menjadi urgensi nasional untuk mendukung tercapainya target pembangunan berkelanjutan. GGINP bukan sekadar forum pertukaran teknologi dan inovasi, tetapi juga langkah strategis untuk mendorong industri nasional menjadi lebih bertanggung jawab, tangguh, dan kompetitif secara global dengan memperkuat kebijakan carbon neutral dan penerapan green chemistry sebagai fondasi industri masa depan,” ujarnya.

Sementara itu, Staf Ahli Bidang Diplomasi Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Erik Teguh Primiantoro, S.Hut., M.E.S., menegaskan bahwa prinsip kimia hijau dapat menjadi kunci reformasi menuju industri berkelanjutan dan inklusif.

“Peralihan dari metode konvensional menuju pendekatan berkelanjutan memberikan dampak positif di berbagai aspek. Penerapan kimia hijau dalam aktivitas industri dapat meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya alam, memperbaiki pengelolaan limbah, dan sekaligus mendorong peningkatan pendapatan industri,” ungkap Erik.

Data United Nations Industrial Development Organization (UNIDO, 2023) menunjukkan bahwa penerapan prinsip kimia hijau mampu menurunkan konsumsi energi hingga 30% dan emisi karbon hingga 40%. Sementara laporan World Bank (2023) dalam Green Industry and Circular Economy Outlook mencatat bahwa industri yang mengadopsi praktik kimia hijau mengalami peningkatan Return on Investment (ROI) sebesar 10–20% dalam kurun waktu tiga hingga lima tahun.

Temuan tersebut menegaskan bahwa keberlanjutan bukan sekadar isu lingkungan, tetapi juga strategi bisnis jangka panjang yang menguntungkan bagi industri nasional.

Kegiatan GCIE 2025 diikuti lebih dari 50 peserta lintas sektor, meliputi pelaku industri, akademisi, perwakilan kementerian, dan pegiat lingkungan. Forum ini juga memperkuat jejaring internasional melalui kolaborasi dengan Yale University (Amerika Serikat) dan UNIDO dalam pengembangan riset dan implementasi kimia hijau di Indonesia.

Salah satu peserta dari industri kimia menyampaikan bahwa kegiatan tersebut membuka wawasan baru tentang potensi efisiensi bahan baku dan pengurangan limbah melalui penerapan sains hijau.

Sebagai kampus yang berlokasi di jantung kawasan industri, UPER turut aktif mengimplementasikan prinsip kimia hijau melalui berbagai kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Salah satunya adalah pengembangan program inkubasi bisnis berbasis inovasi berkelanjutan.

Rektor Universitas Pertamina, Prof. Wawan Gunawan A. Kadir, M.S., IPU., mengungkapkan bahwa saat ini UPER tengah mempersiapkan peluncuran GreenLink Demo Day: Greenovate Accelerator yang akan digelar pada 25 Oktober 2025.

“Program ini menjadi wadah inkubasi bisnis yang mendorong pengembangan usaha berkelanjutan sekaligus membuka peluang kolaborasi bagi mahasiswa dan dosen. Untuk memastikan pendampingan yang optimal, UPER bekerja sama dengan UNIDO, Yale University, dan Kementerian Perindustrian dalam pengembangan program tersebut,” tutupnya.[tan]

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com