Sidak Posko Bencana, Ketua Komisi IV DPRD Medan Nilai Harga Nasi Bungkus Rp24.200 Tak Sesuai Isi

Ketua Komisi IV DPRD Medan, Paul Mei Anton Simanjuntak, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Posko Tanggap Darurat Bencana di Gedung PKK Kota Medan,

Editor: Admin
Ketua Komisi IV DPRD Medan, Paul Mei Anton Simanjuntak. (foto/ist)
MEDAN – Ketua Komisi IV DPRD Medan, Paul Mei Anton Simanjuntak, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Posko Tanggap Darurat Bencana di Gedung PKK Kota Medan, Selasa (9/12/2025). Sidak dilakukan untuk mengecek langsung distribusi nasi bungkus yang disalurkan Pemko Medan melalui BPBD bagi para pengungsi banjir.

Dalam pengecekan tersebut, Paul menilai harga nasi bungkus sebesar Rp24.200 per porsi dengan lauk ayam dinilai tidak sesuai dan terlalu mahal. Ia menegaskan akan membawa temuan ini dalam rapat gabungan DPRD Medan.

“Hasil sidak tadi, saya lihat nasi dengan lauk ayam saja dihargai Rp24.200. Menurut saya itu kemahalan. Ini akan kita bahas dalam rapat gabungan Komisi II dan Komisi IV bersama BPBD,” ujarnya.

Paul juga menyoroti penggunaan anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) Pemkot Medan sebesar Rp5,8 miliar, di mana Rp1,1 miliar dialokasikan untuk penyediaan nasi bungkus dan Rp4,7 miliar lainnya untuk penanganan banjir. Namun, ia menyebut pencairan dan realisasi anggaran tersebut berjalan lamban.

“Dana Rp4,7 miliar sisa dari anggaran nasi itu mau dibagikan ke masyarakat. Tapi prosesnya lambat. Masyarakat sudah kembali ke rumah, tapi pengadaan masih berjalan. Terlalu lama,” ungkapnya.

Paul menyampaikan bahwa hasil rapat dengan BPBD menunjukkan pendistribusian nasi bungkus bagi pengungsi terkesan tidak transparan dan tidak merata.

“Yang dapat bantuan rupanya pilih-pilih. Kalau camatnya tidak melapor, bisa tidak dapat, padahal ada pengungsi. Seharusnya BPBD cek ke lapangan, verifikasi data, dan pastikan bantuan tepat sasaran,” kata Paul.

Sementara itu, BPBD Medan menyebutkan bahwa anggaran Rp1,1 miliar digunakan untuk membeli 6.000 bungkus nasi per hari, yang dibagikan pagi, siang, dan malam, masing-masing 2.000 bungkus mulai 2–9 Desember 2025.

“Perencanaan awal harga per bungkus Rp35.000, namun yang dibelanjakan Rp24.200,” jelas Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Medan, Herbert Panjaitan. Ia menambahkan bahwa pihaknya tidak mengetahui detail komposisi lauk karena bukan menjadi tupoksinya.

Menindaklanjuti temuan di lapangan, Paul menegaskan akan segera menggelar rapat gabungan Komisi IV dan Komisi II bersama dinas terkait untuk mempertanyakan penggunaan anggaran banjir, termasuk penetapan harga nasi bungkus yang dinilai tidak sesuai. [romulo]

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com