![]() |
| Tim Basarnas saat mengevakuasi jasad seorang korban yang tertimbun longsor di Pandan.(foto/ist) |
Seluruh korban tersebar di 11 dari 20 Kecamatan di Tapteng, dengan rincian : Pandan 26 orang, Tukka 33 orang, Badiri 10 orang, Sarudik 4 orang, Tapian Nauli 9 orang, Pinangsori 6 orang, Sibabangun 6 orang, Sosorgadong 1 orang, Sorkam 2 orang, Barus Utara 2 orang, Lumut 7 orang, dan Sitahuis 25 orang.
Sementara sebanyak 41 orang dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian. Ke-41 orang hilang ini tersebar di 6 kecamatan, yakni :
- Tukka 18 orang
- Badiri 3 orang
- Tapian Nauli 2 orang
- Sibabangun 9 orang
- Lumut 6 orang
- Sitahuis 3 orang.
Sebanyak 296.453 jiwa (73,58%) penduduk Tapteng dinyatakan terdampak bencana alam dengan 10.887 orang mengungsi dan tersebar di 12 Kecamatan:
- Pandan 678 jiwa
- Tukka 855 jiwa
- Badiri 2.250
- Sarudik 581 jiwa
- Tapian Nauli 478 jiwa
- Pinangsori 130 jiwa
- Sibabangun 969 jiwa
- Sukabangun 18 jiwa
- Kolang 1.239
- Sorkam 13 jiwa
- Lumut 203 jiwa
- Sitahuis 3.473 jiwa
Sementara itu, dua desa dinyatakan berhasil keluar dari status desa terisolir yakni, Kelurahan Sipange, Kecamatan Tukka dan Desa Hudopa Nauli, Kecamatan Kolang.
Sedangkan 8 desa di 4 kecamatan masih terisolir di tengah upaya pembukaan akses menggunakan alat berat yang terus dilakukan, antara lain : Desa Saur Manggita (Tukka), Desa Sait Kalangan 2 (Tukka), Desa Sibiobio (Sibabangun), Desa Sialogo (Lumut), Desa Bonandolok (Sitahuis), Desa Naga Timbul (Sitahuis), Kelurahan Nauli (Sitahuis) dan Desa Simaninggir (Sitahuis). [jhonny simatupang]
