Hasil Perhitungan Ulang TPS 16 Sibolga Ilir, Perindo 'Terancam' Tanpa Wakil

Hasil Perhitungan Ulang TPS 16 Sibolga Ilir, Perindo 'Terancam' Tanpa Wakil

Editor: Admin
Petugas PPK Sibolga Utara saat melakukan perhitungan suara ulang TPS 16 Sibolga Ilir, Kecamatan Sibolga Utara, Kota Sibolga, Selasa (20/2/2024). (foto:mm/jhonny simatupang)
SIBOLGA - Partai Perindo "terancam" tidak mendapatkan kursi di DPRD Sibolga dari daerah pemilihan (Dapil) II usai Panitia Pemungutan Suara Kecamatan (PPK) Sibolga Utara selesai melakukan penghitungan ulang surat suara Tempat Pemungutan Suara (TPS) 16 Sibolga Ilir, Selasa (20/2/2024) malam.

Partai besutan Hari Taniesudbjo ini bahkan kabarnya juga tidak mendapatkan kursi dari Dapil II Sibolga.  Sementara pada pemilu 2019 sebelumnya, partai besutan Hari Tanoesudibjo ini berhasil mendapatkan 3 kursi, 2 dari Dapil I dan 1 dari Dapil II Sibolga.

Dari hasil penghitungan ulang tersebut, suara Perindo dengan suara caleg tertinggi atas nama Selfi Kristian Purba tercatat berkurang drastis dari 62 suara menjadi 31 suara. Sementara Golkar dengan calegnya Surhaina Pohan sebagai pesaing Selfi Kristian Purba untuk mendapatkan 1 kursi sisa dari 8 kursi yang diperebutkan di Dapil I cuma mengalami pengurangan 7 suara dari 13 suara.

Selisih suara di antara kedua partai (Golkar dan Perindo) sebelumnya disebut-sebut hanya terpaut 16 suara untuk Perindo. Sehingga pengurangan suara Perindo sebanyak 31 suara, memungkinkan Golkar untuk meraih 2 kursi dari Dapil I Sibolga.

Sementara dalam perhitungan ulang surat suara itu, NasDem tercatat sebagai parpol yang mengalami pengurangan suara terbanyak sebesar 74 suara dari jumlah suara yang diperoleh sebelumnya sebanyak 150 suara. Namun informasinya,pengurangan itu sama sekali tidak memengaruhi perolehan 3 kursi NasDem dari Dapil I Sibolga.

Sama halnya dengan Demokrat. Partai yang diketuai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini juga mengalami pengurangan suara yang cukup signifikan sebanyak 47 suara dari 92 suara yang diperoleh sebelumnya. Namun partai ini disebutkan berhasil mengamankan 1 kursi di DPRD Sibolga dari Dapil I iti.

Termasuk PDIP juga mengalami pengurangan suara sebanyak 41 suara dari 85 suara yang diperoleh sebelumnya. Sama dengan Demokrat, partai besutan Megawaty Soekarno Putri ini juga sementara disebutkan berhasil mengamankan 1 kursi di DPRD Sibolga dari Dapil I.

Begitu juga dengan Gerindra yang mengalami pengurangan suara sebanyak 37 suara dari 74 suara sebelumnya. Namun, partai besutan Prabowo Subianto ini sebelumnya juga telah berhasil mengamankan 1 kursi .DPRD Sibolga dari Dapil I.

Ketua PPK Sibolga Utara, Petrus Gulo, mengatakan penghitungan ulang surat suara TPS 16 Sibolga Ilir dilakukan karena adanya ketidaksinkronan data perolehan suara partai politik dan calon legislatif (caleg) dengan jumlah surat suara sah yang tertuang di C1 hasil (C1 plano) dengan di C1 salinan hasil penghitungan suara di TPS 16 Sibolga Ilir untuk tingkat DPR RI, DPRD Propinsi dan DPRD Sibolga. Sehingga saksi parpol tingkat PPK dan panitia pengawas pemilu kecamatan (Panwascam) Sibolga Utara menduga ada kesalahan atau penggelembungan suara.

"Maka itu, kita lakukan penghitungan ulang kembali dan ternyata suara caleg tidak berubah, yang berubah adalah suara partai. Begitu juga dengan surat suara yang kita buka sebelumnya pas sebanyak 245 lembar. Sehingga jumlah suara sebanyak 478 di plano TPS sebelumnya salah, karena tidak sesuai dengan surat suara yang ada sebanyak 245," ungkap Petrus menjawab medanmerdeka.com (group sindosumut.com) di sela penghitungan ulang surat suara TPE 16 Sibolga Utara dalam Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Perhitungan Suara Pemilu 2024 tingkat PPK Sibolga Utara, Selasa (20/2/2024).

Pihak KPPS TPS 16 Sibolga Ilir sendiri dalam pengakuan mereka, sebut Petrus, ternyata kurang memahami tata cara penginputan data perolehan suara. Dalam penginputannya, pihak KPPS TPS 16 Sibolga Ilir ternyata turut mengisi/menuliskan suara caleg dan partai ketika disebutkan nama caleg.

"Padahal hal itu tidak perlu. Kalau sudah dicatat suara caleg, maka suara untuk parpol tidak perlu diisi/ditulis lagi. Tapi itu yang dilakukan pihak KPPS TPS 16 Sibolga Ilir, sehingga hasil yang diperoleh menjadi double," tukas Petrus.

Ketua KPPS TPS 16 Sibolga Ilir, Mukti Sitorus, yang hadir dalam perhitungan ulang surat suara TPS 16 Sibolga Ilir tersebut, membenarkan hal itu. Alasannya, karena kurangnya sosialisasi atau bimbingan teknis (bimtek) yang mereka jalani sebelumnya.

"Memang waktu di lapangan, suara yang kami hitung, suara partai dan caleg. Suara partai kami masukkan juga ke suara caleg dan suara caleg kami masukkan juga ke suara partai. Sehingga perhitungan suara menjadi double/ganda," aku Mukti di tengah.rekan-rekannya KPPS TPS 16 Sibolga Ilir saat pelaksanaan perhitungan ulang surat suara TPS 16 Sibolga Ilir.

Ketua Golkar Sibolga, Jamil Zeb Tumory, memaklumi bilamana terjadi kesalahan dalam perhitungan suara oleh KPPS. Namun dia menyoroti kurangnya waktu Bimtek yang dilakukan kepada para petugas KPPS. "Jadi, selain waktu bimtek yang cuma 1 hari, faktor kelehan juga menjadi penyebab, ditambah sistem pemilu juga yang sangat berat," ujarnya. (jhonny simatupang)
Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com