Gempa Jepang Disebabkan Pergerakan Patahan Sepanjang 150 Km

Gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,6 magnitudo yang mengguncang Jepang tepat pada tahun baru lalu diakibatkan oleh pergerakan sebuah patahan

Editor: Admin
Kondisi jalan raya yang retak akibat gempa dahsyat berkekuatan magnitudo 7,6 terlihat di Wajima, prefektur Ishikawa, Jepang (2/1/2024). ​​​​​​​ANTARA FOTO/Kyodo melalui REUTERS/aww.
JEPANG - Gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,6 magnitudo yang mengguncang Jepang tepat pada tahun baru lalu diakibatkan oleh pergerakan sebuah patahan atau sesar yang membentang sekitar 150 kilometer di bawah Semenanjung Noto, kata para pakar Jepang.

Faktor lainnya, kata para pakar itu seperti dilaporkan kantor berita Kyodo pada Rabu, adalah aktivitas seismik yang kemungkinan akan terus berlanjut untuk sementara waktu.

Kyodo, dan juga sejumlah media massa Jepang, tak mengungkapkan nama patahan atau sesar yang memicu gempa pada Minggu itu.

Para pakar meyakini gempa berkekuatan 7,6 M itu disebabkan oleh sesar terbalik, ketika dinding atas sesar bergeser ke atas menjauhi footwall (bagian sesar yang berada di bawah bidang sesar).

Area aktivitas tektonik itu meluas di dalam dan sekitar Semenanjung Noto sehingga penduduk di sekitar daerah ini diharuskan tetap waspada menghadapi kemungkinan gempa susulan yang bisa berkekuatan 7 pada skala intensitas gempa Jepang, kata panel pakar tersebut.

Aktivitas seismik kuat sudah terdeteksi di bagian utara Semenanjung Noto yang terletak di Prefektur Ishikawa, sejak Desember 2020, ungkap para ahli.

Kawasan ini sudah pernah diguncang gempa berkekuatan 5,4 magnitudo pada Juni 2022 dan gempa berkekuatan 6,5 magnitudo pada Mei 2023.

Gempa berkekuatan 7,6 magnitudo tepatnya mengguncang kota Shika di Prefektur Ishikawa pada Senin sore, dan Semenanjung Noto serta sekitarnya mengalami gempa susulan sampai berkekuatan 5 magnitudo.

"Sampai saat ini belum diketahui secara pasti bagian mana dari patahan itu yang bergerak," kata Naoshi Hirata dari Universitas Tokyo yang memimpin panel pakar tersebut.

Sementara itu, Japan Times melaporkan bahwa beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir di sepanjang pantai Laut Jepang terhindar dari kerusakan serius akibat gempa bumi dahsyat itu.

Namun gempa yang memicu peringatan tsunami dari Hokkaido hingga Kyushu dan keluarnya perintah evakuasi di sembilan prefektur di Jepang itu, dapat memicu kekhawatiran publik mengenai keselamatan tenaga nuklir di negara rawan gempa itu.

Padahal saat bersamaan Perdana Menteri Fumio Kishida berencana meningkatkan pemanfaatan PLTN sebagai bagian dari kebijakan "transformasi hijau" yang tengah diambil pemerintah Jepang.

Di Prefektur Ishikawa, pembangkit listrik tenaga nuklir Hokuriku Electric Power di Shika mengalami gangguan sebagian sistem kelistrikannya, namun tidak ada kejanggalan besar. Reaktor No. 1 dan No. 2 di PLTN itu sudah tak beroperasi sebelum gempa pada Minggu itu terjadi, tulis Japan Times.

62 Warga Ishikawa Tewas Akibat Gempa

Sebanyak 62 warga Ishikawa dipastikan tewas akibat gempa bumi dahsyat bermagnitudo 7,6 yang terjadi tepat pada malam pergantian tahun Minggu malam lalu, kata pemerintah daerah itu seperti dilaporkan laman stasiun televisi Jepang, NHK, pada Rabu. "Jepang tengah terus diguncang gempa susulan setelah gempa maut bermagnitudo 7,6 itu," tulis NHK dalam lamannya itu.

Operasi pencarian korban terus berlangsung di Prefektur Ishikawa yang merupakan paling parah terkena gempa itu. Menurut NHK, puluhan ribu warga terpaksa hidup tanpa listrik.

"Dikhawatirkan masih banyak korban yang terperangkap di dalam rumah-rumah yang ambruk. Pemerintah mengingatkan kemungkinan adanya gempa susulan berkekuatan hampir sama (dengan gempa Minggu)," lapor NHK.

Pemerintah kota Wajima di Prefektur Ishikawa menyebutkan bahwa 25 rumah ambruk. "Para petugas pemadam kebakaran menggunakan gergaji listrik untuk memasuki bangunan yang runtuh guna menyelamatkan mereka yang terjebak di dalamnya," kata NHK.

Gempa dahsyat itu juga memicu kebakaran yang melalap 200 rumah di Wajima, sedangkan di kota Suzu pejabat setempat mengungkapkan sebanyak 50 rumah rata dengan ranah akibat gempa itu.

Selasa pagi kemarin, sebuah helikopter NHK mengabadikan kursi-kursi yang ditata sedemikian rupa di sebuah parkir untuk membentuk kata "SOS" (permintaan tolong).

NHK juga melaporkan bahwa berbagai rumah sakit di Wajima dan Suzu sibuk merawat korban luka akibat gempa ini.

Ribuan orang di beberapa prefektur terdampak gempa masih berlindung di tempat-tempat pengungsian, sementara pasokan air ke beberapa daerah terputus sehingga memaksa warga antre mendapatkan air minum.

Gempa tersebut juga memicu tanah longsor yang memutus sejumlah jalan utama di kedua kota di Prefektur Ishikawa itu.

Sementara itu, laman Yomiuri Shimbun melaporkan bahwa bagian jalan tol sepanjang 100 meter di Oyabe, Prefektur Toyama, ambruk sehingga menutup lalu lintas di sana. Akibatnya, kendaraan dipaksa putar balik ke arah semula.

Bagian jalan yang ambruk itu berada di Jalan Tol Nasional Rute 359 yang berada dekat perbatasan Prefektur Ishikawa.(ss/ant)

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com