Warga Desak Kejari Segera Tuntaskan Kasus Dugaan Korupsi BOK dan Jaspel di Tapteng

Puluhan warga Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) yang tergabung dalam "Komunitas Tapteng Baru" menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Kejaksaan Negeri (

Editor: Admin
Orator aksi Dennis Simalango saat berorasi di depan kantor Kejari Sibolga, Senin (8/1/2024). (foto:mm/jhonny simatupang)
TAPANULI TENGAH (MM) - Puluhan warga Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) yang tergabung dalam "Komunitas Tapteng Baru" menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Sibolga, Sumatera Utara (Sumut), Senin (8/1/2024). 

Aksi unjuk rasa itu berkaitan dengan kasus dugaan korupsi Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Jasa Pelayanan (Jaspel) petugas kesehatan di lingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Tapteng 2018-2023 sekitar Rp95 miliar. 

Dalam aksi itu, massa yang dikoordinir Dennis Simalango, Timbul Panggabean, Rudolf Siagian, Demakson Tampubolon, Raja Hutagalung, Daniel Lumban Tobing, dan lainnya, mendesak agar pihak kejaksaan segera menetapkan tersangka dan melakukan penahanan terkait kasus dugaan korupsi yang merugikan tenaga kesehatan di Tapteng tersebut.

Alasan massa, selain kasus itu sudah terang benderang, Pj Bupati Tapteng, Sugeng Riyanta, yang berlatar belakang jaksa bersama inspektorat Tapteng sudah mengambil kesimpulan bahwa ada dugaan korupsi dalam kasus dana BOK dan Jaspel tersebut. 

"Ada apa dengan kejaksaan. Kenapa sampai hari ini belum ada penetapan tersangka. Atau kah bapak-bapak penegak hukum meragukan hasil kesimpulan dan penyelidikan yang dibuat Bapak Pj Bupati Tapteng yang juga berlatar belakang penegak hukum," seru Dennis dalam orasinya pada kesempatan itu. 

Massa juga mendesak pihak kejaksaan agar mengklarifikasi tudingan terkait adanya dugaan oknum di kejaksaan yang menerima aliran dana korupsi BOK dan Jaspel. Hal itu dimaksudkan massa agar jangan sampai menjadi informasi negatif di masyarakat dan juga agar jangan sampai penegakan hukum mati. 

"Kalau ini (penegakan hukum) mati, kita akan celaka. Maka, kami sangat berharap kepada kejaksaan untuk membersihkan diri. Kalau itu betul, tindak dan ganti oknum itu, tetapi kalau itu tidak betul, hanya dituding, cerita rekaan, tolong laporkan mereka yang memberi pengakuan tersebut," ucap orator aksi lainnya, Timbul Panggabean.

Aksi unjuk rasa yang dikawal puluhan personil Polri dari Polres Sibolga itu berjalan aman dan tertib. Massa pada kesempatan itu terlihat membawa keranda jenajah yang disebut-sebut sebagai simbol matinya penegakan korupsi di Tapteng.

Massa juga membawa sejumlah poster yang berisi bermacam-macam tulisan, yang beberapa di antaranya bertuliskan tentang harapan kepada kejaksaan agar bersih dari korupsi, serta meminta kepada pihak kejaksaan agar mengusut tuntas dugaan penyelewengan dana desa di Tapteng dan lainnya. 

Kasus dugaan korupsi dana BOK dan Jaspel itu sendiri mulai bergulir sekitar pertengahan Desember 2023 lalu dan ditangani langsung Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu).

Dalam penanganannya, pihak kejatisu telah memeriksa sejumlah Kepala Puskesmas dan Bendahara Puskesmas di Tapteng, termasuk Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan berinisial "N" saat itu. Bahkan Kepala Kejaksaan Agung (Kajagung) terpaksa menurunkan Tim Was untuk melakukan pemeriksaan internal karena ada tudingan terkait adanya dugaan oknum di kejaksaan yang menerima aliran dana korupsi BOK dan Jaspel

Kasi Intel Kejari Sibolga, Mohamad Junio Ramandre, pun pada kesempatan itu meminta kepada massa pengunjuk rasa untuk bersabar menunggu hasil pemeriksaan perkara yang sedang ditangani oleh Kejatisu tersebut.

Menurutnya, penanganan tindak pidana korupsi perlu kehati-hatian, jangan sampai ada kesalahan dalam pemeriksaan karena menyangkut hak hidup orang lain dan masyarakat. 

"Kejaksaan bukan tidak percaya dengan apa yang sudah dilakukan Pj Bupati dan Inspektorat Tapteng, tapi hukum di Indonesia memiliki proses. Saya atas nama Kejari Sibolga mohon kepada kita semua untuk bersabar. Apalagi kasus ini sudah menjadi atensi Kejagung RI, dibuktikan dengan turunnya Tim Was Kejagung,,” katanya.

Dia kemudian menampik rumor pertemuan antara Kajati Sumut, Idianto dengan mantan pejabat Tapteng pada 28 Desember 2023. 

Menurutnya, kedatangan Kajati Sumut, Idianto ke Kejari Sibolga, selain untuk menjaga suasana kondusif, juga melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) ke Kota Padangsidimpuan dan Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).

“Saya pastikan, itu rumor, tidak ada pertemuan itu. Saya sendiri ada di situ (hotel). Pagi saya antar pak kajati ke perbatasan Tapsel dan malamnya juga saya jemput dari perbatasan dan antar lagi ke hotel. Setelah makan malam, beliau langsung istrahat," pungkasnya. (jhonny simatupang) 

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com