Dirut Bank Sumut Babay Parid Wazdi: Pemimpin Harus Memiliki Literasi dan Ketajaman Bisnis

PT Bank Sumut menggelar pelatihan kepemimpinan bagi seluruh pemimpin Divisi dan Cabang untuk meningkatkan kompetensi dan pengembangan human capital

Editor: Admin
Workshop kepemimpinan bersama Bank Sumut. (foto/ist)
MEDAN  - PT Bank Sumut menggelar pelatihan kepemimpinan bagi seluruh pemimpin Divisi dan Cabang untuk meningkatkan kompetensi dan pengembangan human capital perusahaan.

Pelatihan yang digelar selama dua hari (Jumat-Sabtu) di Hotel Polonia Medan, bekerjasama LPPI, dibuka langsung Direktur Utama Bank Sumut, Babay Parid Wazdi.

Babay mengatakan, sebagai Pemimpin atau Manajer Bisnis, maka seluruh lini manajerial Bank Sumut tidak hanya harus memahami tentang bisnis itu sendiri, namun harus memiliki kompetensi dan leadership dalam mengelola bisnis.

Dalam dunia bisnis perbankan, sambung Babay, terdapat dua kategori yang dibutuhkan, pertama adalah literasi bisnis atau dapat dikatakan “melek bisnis”. Di mana talenta potensial atau setiap lini manajerial harus memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai fungsi dalam bisnis di perusahaan di tempatnya bekerja.

Kedua, business acumen atau yang disebut sebagai “ketajaman bisnis”, yang merupakan kemampuan untuk membuat penilaian yang baik terhadap segala situasi dan keputusan yang cepat dan tepat, yang ada kaitannya dengan bisnis itu sendiri. “Keduanya saling beritegrasi satu sama lain dan itulah yang harus dipahami oleh setiap lini manajerial,” terang Babay Parid Wazdi

Dijelaskan Babay, para leader di lini Divisi dan Cabang Bank Sumut harus mampu dan memahami rencana bisnis bank yang telah disusun untuk kemudian dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh lini manajerial di masing-masing unit kerjanya. Dengan demikian setiap leader mampu menterjemahkan rencana dan strategi yang telah disusun sehingga diperoleh kinerja yang optimal. 

Karena itu, selain memberikan bekal pelatihan, setiap harinya seluruh leader di Bank Sumut mengikuti weekly busines coaching dengan tujuan mengevaluasi, sharing dan memberikan informasi dan pengetahuan mengenai bisnis di Bank Sumut.

“Sosok seorang leader di Bank Sumut harus memiliki bekal ilmu dan kompetensi terlebih dahulu untuk dapat menerapkannya dalam pekerjaan sehari-hari,” pungkas Babay Parid Wazdi.

Sementara itu, narasumber pelatihan Frangky Parengkuan menyampaikan, dalam dunia bisnis Business Acumen adalah kemampuan yang menentukan sukses atau tidaknya sebuah organisasi atau seorang individu. Busines acumen dikenal juga sebagai ketajaman dalam berbisnis.

Business Acumen adalah kemampuan untuk memahami dan menghadapi berbagai situasi bisnis, segala risiko dan peluangnya, dengan tajam dan akurat untuk mendapatkan hasil yang menguntungkan. 

“Dengan kemampuan ini, seorang pemimpin dapat membuat keputusan yang tepat untuk mendorong hasil bisnis terbaik bagi perusahaan dan pelanggan,” terangnya.

Seorang pemimpin yang memiliki Business Acumen, lanjut Frangkey, dikategorikan sebagai individu yang kompeten dan benar-benar memahami dunia bisnis sehingga memiliki visi serta misi yang relevan untuk membawa perkembangan bagi organisasi dan dirinya. 

Dengan kata lain, seorang pemimpin yang memiliki Business Acumen tidak hanya memahami produk dan lingkungan bisnisnya dengan baik, melainkan juga memiliki berbagai skill dan dan karakteristik penting lainnya

Dengan memahami Busines Acumen, maka setiap pemimpin Divisi maupun Cabang PT Bank Sumut dapat mengelola dengan baik lini operasional perbankan untuk mencapai target target yang telah ditetapkan perusahaan. Business Acumen juga dapat menjadi pedoman bagi perusahaan dalam memahami target pasar dan kompetisi di perbankan

Terdapat 5 Aspek Dalam Business Acumen, pertama Pemahaman atas bisnis dan aktifitas bisnis, kedua Kemampuan pengambilan keputusan terkait bisnis perusahaan, ketiga Inovasi, keempat Customer Oriented atau Customer First dan kelima Relationship atau Kemampuan Mengembangkan Hubungan dengan Pihak Luar. 

Disamping itu, seorang pemimpin Divisi dan Pemimpin Cabang juga dibekali dengan pemahaman market opportunity analysis dengan kemampuan untuk meneliti dimana dan bagaimana untuk dapat menjangkau lebih banyak klien potensial atau meningkatkan pendapatan. 

Caranya dengan mengidentifikasi competitor, memahami pelanggan, dan mengungkap potensi risiko. Implementasi pelatihan ini nantinya dapat di tuangkan dalam Rencana Bisnis Cabang sebagai navigator seluruh insan Bank Sumut di setiap unit kantor dalam rangka meningkatkan kinerja bisnis sesuai dengan peta potensi yang dimiliki. (tan)

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com