MTFS Medan Dorong Tokoh Perempuan Berani Tampil di Pilkada 2024

Pengasuh Majelis Ta'lim Fuad el-Syarief (MTFS) Medan, Ustaz Fuad Akbar keterwakilan perempuan sebagai pemimpin atau wakil pemimpin di suatu daerah

Editor: Admin
Pengasuh Majelis Ta'lim Fuad el-Syarief (MTFS) Medan, Ustaz Fuad Akbar. (foto/ist)
MEDAN - Pengasuh Majelis Ta'lim Fuad el-Syarief (MTFS) Medan, Ustaz Fuad Akbar keterwakilan perempuan sebagai pemimpin atau wakil pemimpin di suatu daerah akan menjadi fenomena menarik yang akan mengedukasi untuk generasi muda.

MTFS, kata dia, mendorong dan mendukung tokoh perempuan di Medan untuk berani tampil untuk bertarung di kontestasi Pilkada tahun 2024. "Saya rasa, sudah saatnya tokoh perempuan di Medan untuk berani tampil maju di Pilkada 2024 baik itu jadi Wali Kota maupun Wakil Wali Kota. Karena, ini akan jadi fenomena menarik sekaligus pembelajaran politik," katanya, Senin (27/5/2024).

Ustaz Fuad mengatakan sampai saat ini belum banyak tokoh perempuan di Kota Medan yang namanya muncul di masyarakat dan bakal ikut maju Pilkada Medan. "Kebanyakan, kandidat muncul masih didominasi para tokoh laki-laki," katanya.

"Medan ini sebenarnya banyak figur perempuan yang mumpuni, hanya saja belum berani muncul ke permukaan. Kita butuh sentuhan perempuan untuk memimpin Kota Medan," ucapnya.

Ia pun mendorong perempuan-perempuan di Medan meneladani sikap kepemimpinan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. "Pemimpin yang punya komitmen, tangguh dan berani, serta visioner seperti Bu Mega," imbuhnya.

Ustaz Fuad mengingatkan, dalam sejarah Pilkada Medan munculnya tokoh perempuan hanya pada Pilkada Medan 2010.

Saat itu ada dua pasangan calon (paslon) wali kota dan wakil wali kota yang berkompetisi yakni Sofyan Tan - Nelly Armayanti yang didukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Damai Sejahtera (PDS).

Sementara satu pasangan lainnya yakni Sigit Pramono Asri - Nurlisa Ginting diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Bintang Reformasi (PBR) Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU). "Saat itu, Nelly Armayanti adalah mantan Ketua KPU Medan dan Nurlisa Ginting adalah Kepala Dinas Pariwisata Sumut," katanya.

Namun, keduanya belum berhasil memenangkan kontestasi waktu itu. Karena itu, Ustadz Fuad menyatakan, figur perempuan yang maju hendaknya memiliki rekam jejak baik, kapabilitas serta memiliki jiwa leadership dan tangguh.

Ketika ditanya sosok perempuan yang didukung, Ustadz Fuad hanya tersenyum. "Saya kira saat ini kita lihat dulu partai politik mana yang berani mengusung perempuan," katanya. "Jika ada dan sesuai dengan visi misi MTFS yang moderat, maka kami akan ikut all out memenangkannya," ungkapnya. (tan)

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com